Kamis, 10 Februari 2011

Benarkah Pesimisme Adalah Sifat Bawaan?


Jika Anda kerap bersikap pesimistis terhadap kehidupan, bisa jadi itu diakibatkan zat kimia dalam otak anda. Demikian hasil studi para sejumlah peneliti di University of Michigan.

Mereka menemukan, molekul neuropeptide Y (NPY) dalam otak rupanya memiliki kaitan dengan cara pandang seseorang terhadap hidup. Mereka yang memiliki kadar NPY lebih rendah cenderung lebih negatif dan sulit mengatasi situasi penuh tekanan, itu seperti disitat Telegraph, Selasa (8/2/2011).

Tim dari University of Michigan meyakini, jumlah NPY dalam otak telah deprogram secara genetik. Mereka berharap, penemuan ini bisa mendorong dokter dan psikiater medapatkan diagnosa lebih awal serta mencegah penyakit kejiwaan.

Menggunakan MRI fungsional, peneliti memindai aktivitas otak partisipan yang diperlihatkan deretan kata-kata netral ("material"), negatif ("pembunuh"), maupun positif ("harapan").

Ketika merespon kata-kata negatif, subyek dengan tingkat NPY rendah menunjukkan aktivitas tinggi di bagian korteks depan, yang terlibat dalam pembentukan emosi. Sementara, subyek dengan NPY tinggi menunjukkan tingkat aktivitas yang lebih rendah.

Peneliti juga membandingkan tingkat NPY dengan kondisi kejiwaan berat, untuk melihat apakah terdapat hubungan antara keduanya. Dari sana diketahui, subyek dengan tingkat NPY rendah memiliki risiko depresi lebih besar.

"Kami berharap, penemuan ini bisa membimbing kami dalam menilai risiko individu mengalami depresi dan kegelisahan," ungkap psikiater sekaligus ketua penelitian Dr Brian Mickey.

source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post